Arti dan Doa Malam Lailatul Qadar

Tata cara Salat Tarawih di Rumah bagi Perempuan

Sejumlah orang menyebut Lailatul Qadar merupakan malam 1000 bulan, tetapi kurang bisa menjelaskan rincian detailnya. Arti Lailatul Qadar menurut Prof. Quraish Shihab, kata Qadar sesuai penggunaannya dalam ayat-ayat Al-quran memiliki 3 arti diantaranya:

  1. Malam Penetapan Allah bagi Perjalanan Hidup Manusia

Tertuang dalam surat Ad-Dukhan ayat 3-5 yang menjelaskan tentang pengertian malam Lailatul Qadar tentang penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia. “Sesungguhnya kami menurunkan Al-Quran pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah. (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah yang mengutus rasul-rasul.”

  1. Lailatul Qadar artinya Malam Penuh Kemuliaan

Malam Lailatul Qadar merupakan malam mulia yang tiada bandingannya, sebab terpilih sebagai malam turunnya AlQuran sehingga setara dengan kemuliaan 1000 bulan. Hal tersebut terdapat dalam surat Al Anam ayat 91 tentang kaum musyrik yang tidak memuliakan Allah dengan kemuliaan yang semestinya tatkala mereka berkata bahwa Allah tidak menurunkan sesuatu pada masyarakat.

  1. Lailatul Qadar artinya Malam yang Sempit

Pengertian tersebut mengacu pada banyaknya malaikat yang turun ke bumi seperti dituliskan pada surat Ar Ra’d ayat 26. Malam 10 hari terakhir Ramadhan juga memiliki keutamaan yang tidak dimiliki malam lainnya karena malam ini lebih baik dari 1000 bulan. Karenanya, siapapun yang mengerjakan ibadah di malam ini maka pahalanya setara dengan 83 tahun lebih. Pada malam ini pun diperingati sebagai malam turunnya Al-Qur’an secara keseluruhan dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah.

Malam ini lebih utama dari pada malam 1.000 bulan, sehingga tak heran jika seluruh umat islam berlomba-lomba mendapatkan kemuliaan malam malam ini. Tetapi, tak ada satupun yang mengetahui kapan tepatnya malam spesial Ramadhan ini datang menghampiri. Pada dasarnya datangnya malam ini dirahasiakan oleh Allah dari umat Islam. Bahkan, Nabi Muhammad hanya menganjurkan agar kita mencari malam tersebut terutama pada malam 10 hari terakhir bulan Ramadan.

  • Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar

Namun walaupun menjadi rahasia Allah, umat Islam diberi petunjuk untuk memprediksi kapan malam tersebut tiba melalui tanda-tandanya. Yaitu keesokan hari setelah Lailatul Qadar, suasana pagi akan terasa tenang dengan cahaya mentari yang redup (tidak panas).

Seperti yang diriwayatkan dari Ubay bin Ka’ab,

Lailatul Qadar itu adalah malam, ketika Rasulullah memerintahkan kami untuk menegakkan salat di dalamnya, malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam ke-27 (dari bulan Ramadlan). Dan tanda-tandanya ialah, pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa sinar yang terik menyilaukan.” (H.R. Muslim 1272).

Di samping itu, tanda lain dari datangnya malam spesial di bulan Ramadhan ini adalah pada malam hari langit sangat bersih. Hawanya tidak dingin ataupun tidak panas. Seperti yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas,

Sesungguhnya Rasulullah bersabda tentang (tanda-tanda) Lailatul Qadar (yaitu) malam yang mudah, indah, tidak (berhawa) panas atau dingin, matahari terbit (pada pagi harinya) dengan cahaya kemerahan (tidak terik).” (H.R. Bukhari)

Doa Malam Lailatul Qadar

Lafaz Arab:

اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Arab latin:

Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī (‘annā jika dibaca berjamaah).

Artinya:

“Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf yang pemurah. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).”

Bacaan doa tersebut tertuang dalam hadis At-Tirmidzi yang bunyinya sebagai berikut:

Lafaz Arab:

وَعَنْ عائشة رضي الله عنها: قالت: «قلت: يا رسولَ الله إِنْ وَافَقْتُ ليلةَ القَدْرِ ، ما أَدْعُو به؟ قال: قُولي: اللهم إنك عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُ الْعَفْوَ فاعْفُ عَنِّي» أخرجه الترمذي

Artinya:

“Dari sayyidah Aisyah ra, ia bercerita, ia pernah bertanya, ‘Wahai Rasulullah, jika aku kedapatan menjumpai lailatul qadar, bagaimana doa yang harus kubaca?’ Rasulullah saw menjawab, ‘Bacalah, ‘Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī,’”. (HR At-Tirmidzi)