Cara Diagnosa dan Pengobatan Paru-Paru Basah

Laprivatizacionmata – Penyakit paru-paru basah atau pneumonia adalah suatu kondisi dimana terjadi infeksi pada paru-paru dan dapat disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur. Menurut American Lung Association, infeksi ini menyebabkan kantung udara di paru-paru (alveoli) menjadi meradang dan berisi cairan atau nanah. Dampaknya bisa membuat oksigen yang dihirup sulit masuk ke aliran darah.

Pemeriksaan Diagnosa Paru-Paru Basah

Dalam proses pengobatan, akan terlihat tergantung dari penyebab kelembaban paru-paru dan tingkat keparahannya. Baca terus untuk mengetahui apa penyebabnya dan seberapa berbahaya paru-paru basah.

Saat mendiagnosis pneumonia, dokter Anda biasanya akan mulai dengan menanyakan riwayat kesehatan Anda dan melakukan pemeriksaan fisik. Ini termasuk mendengarkan paru-paru dengan stetoskop untuk memeriksa suara berderak atau menggelegak abnormal yang menunjukkan pneumonia.

Jika pneumonia dicurigai, dokter Anda biasanya dapat merekomendasikan tes berikut:

1. Tes Darah

Tes darah digunakan untuk mengkonfirmasi infeksi dan mencoba mengidentifikasi jenis organisme yang menyebabkan infeksi.

2. Rontgen Dada

Rontgen dada akan membantu dokter mendiagnosis pneumonia dan menentukan luas dan lokasi infeksi. Namun, tes ini tidak dapat memberi tahu dokter jenis bakteri apa yang menyebabkan pneumonia.

3. Oksimeter

Oksimeter atau oksimetri nadi berguna untuk mengukur kadar oksigen dalam darah. Anda harus tahu bahwa pneumonia dapat mencegah paru-paru Anda mentransfer oksigen yang cukup ke aliran darah Anda, jadi menggunakan oksimeter dapat membantu.

4. Tes Dahak

Sampel cairan dari paru-paru (dahak) akan diambil setelah batuk dalam dan diuji untuk membantu menentukan penyebab infeksi.

Pengobatan Paru-Paru Basah

Pengobatan pneumonia adalah menyembuhkan infeksi dan mencegah komplikasi. Orang dengan pneumonia biasanya dapat dirawat di rumah dengan obat-obatan. Meskipun sebagian besar gejala hilang dalam beberapa hari atau minggu, perasaan lelah dapat bertahan selama satu bulan atau lebih.

Perawatan tergantung pada jenis dan tingkat keparahan pneumonia, usia, dan kesehatan umum. Opsi dapat mencakup:

1. Antibiotik

Obat ini digunakan untuk mengobati pneumonia bakteri. Mengidentifikasi jenis bakteri penyebab pneumonia dan memilih antibiotik terbaik untuk mengobatinya bisa memakan waktu. Jika gejala Anda tidak membaik, dokter Anda mungkin merekomendasikan antibiotik lain.

2. Obat Batuk

Obat ini bisa digunakan untuk meredakan batuk sehingga Anda bisa beristirahat. Karena batuk membantu membersihkan dan memindahkan cairan dari paru-paru, ada baiknya untuk tidak menghilangkan batuk sepenuhnya.

Juga, Anda harus tahu bahwa sangat sedikit penelitian yang menyelidiki apakah obat batuk yang dijual bebas dapat mengurangi batuk yang disebabkan oleh pneumonia. Jadi jika Anda ingin mencoba penekan batuk, gunakan dosis terendah yang dapat membantu Anda beristirahat dengan nyaman.

3. Obat Penurun Panas atau Pereda Nyeri

Anda juga bisa minum obat ini untuk mengobati demam dan rasa tidak nyaman akibat pneumonia. Antipiretik atau analgesik yang dimaksud dapat mencakup aspirin, ibuprofen, dan asetaminofen.

Sementara itu, Anda mungkin perlu dirawat di rumah sakit jika:

  • Lebih dari 65 tahun.
  • Fungsi ginjal menurun.
  • Tekanan darah sistolik Anda kurang dari 90 milimeter air raksa (mm Hg) atau tekanan darah diastolik Anda adalah 60 mm Hg atau kurang.
  • Napas cepat (30 atau lebih napas per menit).
  • Membutuhkan alat bantu pernapasan.
  • Lebih rendah dari suhu tubuh normal.
  • Denyut jantung di bawah 50 atau di atas 100.

Anda juga dapat dirawat di unit perawatan intensif jika Anda memerlukan ventilator (ventilator) atau jika gejala Anda memburuk.

Juga dianjurkan untuk merawat anak-anak dengan pneumonia di rumah sakit dalam kondisi berikut:

  • Kurang dari 2 bulan.
  • Kelesuan atau kantuk yang berlebihan.
  • Sulit bernafas
  • Memiliki kadar oksigen darah yang rendah.
  • Dia terlihat dehidrasi.

Sumber:

Tips kesehatan

Penyebab anak susah tidur